Seiring dengan perkembangan zaman perkembangan teknologi semakin pesat. Dunia semakin kecil dan dapat dijangkau dalam jangka waktu yang singkat. Memang kecanggihan teknologi tidak dapat dipungikiri lagi. Hal ini tentu saja memudahkan manusia dalam merambah dan membuka rahasia alam. Berbagai observasi yang dapat dilakukan dengan menggukana teknologi yang telah maju. Seperti penjelahan ruang angkasa dengan menggunakan teleskop Hubble yang jauh lebih canggih.
Namun, masih banyak lagi alat yang canggih dan lebih mutakhir yang lebih membantu manusia untuk meneliti bumi ini. Lagi pula alat ini juga mampu membantu pekerjaan yang tidak dapat dilakukan dengan tenaga manusia. Alat tersebut adalah robot yang telah berjasa bagi manusia. Seperti pada pembuatan mobil mewah. Tentu saja dalam dunia industri yang membutuhkan tenaga lebih dari manusia peran robot sangat utama sekali.
Di negara Jepang, Amnerika, dan negara-negara maju lainnya, robot diproduksi dalamn partai yang besar. Hal ini dilakukan karena kebutuhan dalam dunia produksi industri. Tentu saja kemampuan robot ini berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan. Persaingan antar negara terhadap robot yang diciptakan dilakukan dengan kompitisi robot. Tentu saja pesertanya tidaklah sedikit, karena ini menyangkut IT (Information Technologi) suatu negara.
Pesatnya perkembangan robot menjadi sebuah inspirasi bagi negara-negara maju untuk terus mengembangkan robot. Kecerdasan dan kecanggihan robot yang dicipatakan tentusaj mempunyai manfaat tersendiri dalam aspek khidupan. Baru-baru iniChina menciptakan sebuah robot ikan yang canggih. Robot ini didesain khusus untuk penelitian arkeologi bawah laut, pemetaan, pengairan dan perikanan. Robot ikan ini diciptakan oleh Beijing University of Aeronautics and Astronautics bersama Automation Research Institute China.
Bodi robot ini mdibuat persis dengan ikan sungguhan yang memiliki panjang sekitar 1,23 meter. Gerakannya juga menyerupai ikan sungguhan. Robot ikan ini dikendalikan dari jarak jauh, dengan menggunakan control pad sebesat genggaman tangan, juga terdapat pula peranti kontrol navigasi otomatis. Menurut penuturan Tan Min, deputi direktur Automation Research Institute di bawah lembaga Akademi Sains China (CAS), " Melalui Remote control ini teknisi dapat dengan mudah memberi perintah". Robot ikan ini mampu berenang naik ke permukaan atau menyelam ke kedalaman dan sanggup berenang sejauh sekitar 4 km/jam.
Robot dari Negeri Tirai Bambu itu dilukiskan sebagai "robot yang fleksibel, mudah dipakai, dan ramah lingkungan ". Dan, telah diujicoba pada operasi pencarian bawah air terhadap kapal perang yang tenggelam pada Agustus lalu. Puncak tes kelayakan yang dilakukan robot ikan ini pada 5 Desember lalu, merupakan puncak pencapai teori dan praktis teknik menavigasi objek di bawah air oleh para ilmuwan teknologi kelautan. Hasil eksperimen menunjukkan kalau robot ikan bawah air bionik, yang telah mendapatkan perlindungan hak cipta intelektual independen di China, memiliki keunggulan stabilitas, gerakan fleksibel, dan kontrol navigasi otomatis.
Wang Tianmiao, direktur Institut Robotika di Beijing University of Aeronautics and Astronautics menerangkan, "Robot itu sanggup bekerja nonstop selama dua sampai tiga jam dengan kecepatan puncak sekitar 1,5 meter per detik dan sanggup membawa benda berukuran kecil di bawah laut ". Kepintaran dan kecanggihan robot ikan memiliki masa depan cerah untuk diaplikasikan di bidang penelitian arkeologi bawah laut, fotografi, pemetaan, pengairan, dan penangkapan ikan. Tnetu saja ini akan lebih memudahkan para ahli untuk meneliti bumi ini dalam waktu yang singkat.
Namun, masih banyak lagi alat yang canggih dan lebih mutakhir yang lebih membantu manusia untuk meneliti bumi ini. Lagi pula alat ini juga mampu membantu pekerjaan yang tidak dapat dilakukan dengan tenaga manusia. Alat tersebut adalah robot yang telah berjasa bagi manusia. Seperti pada pembuatan mobil mewah. Tentu saja dalam dunia industri yang membutuhkan tenaga lebih dari manusia peran robot sangat utama sekali.
Di negara Jepang, Amnerika, dan negara-negara maju lainnya, robot diproduksi dalamn partai yang besar. Hal ini dilakukan karena kebutuhan dalam dunia produksi industri. Tentu saja kemampuan robot ini berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan. Persaingan antar negara terhadap robot yang diciptakan dilakukan dengan kompitisi robot. Tentu saja pesertanya tidaklah sedikit, karena ini menyangkut IT (Information Technologi) suatu negara.
Pesatnya perkembangan robot menjadi sebuah inspirasi bagi negara-negara maju untuk terus mengembangkan robot. Kecerdasan dan kecanggihan robot yang dicipatakan tentusaj mempunyai manfaat tersendiri dalam aspek khidupan. Baru-baru iniChina menciptakan sebuah robot ikan yang canggih. Robot ini didesain khusus untuk penelitian arkeologi bawah laut, pemetaan, pengairan dan perikanan. Robot ikan ini diciptakan oleh Beijing University of Aeronautics and Astronautics bersama Automation Research Institute China.
Bodi robot ini mdibuat persis dengan ikan sungguhan yang memiliki panjang sekitar 1,23 meter. Gerakannya juga menyerupai ikan sungguhan. Robot ikan ini dikendalikan dari jarak jauh, dengan menggunakan control pad sebesat genggaman tangan, juga terdapat pula peranti kontrol navigasi otomatis. Menurut penuturan Tan Min, deputi direktur Automation Research Institute di bawah lembaga Akademi Sains China (CAS), " Melalui Remote control ini teknisi dapat dengan mudah memberi perintah". Robot ikan ini mampu berenang naik ke permukaan atau menyelam ke kedalaman dan sanggup berenang sejauh sekitar 4 km/jam.
Robot dari Negeri Tirai Bambu itu dilukiskan sebagai "robot yang fleksibel, mudah dipakai, dan ramah lingkungan ". Dan, telah diujicoba pada operasi pencarian bawah air terhadap kapal perang yang tenggelam pada Agustus lalu. Puncak tes kelayakan yang dilakukan robot ikan ini pada 5 Desember lalu, merupakan puncak pencapai teori dan praktis teknik menavigasi objek di bawah air oleh para ilmuwan teknologi kelautan. Hasil eksperimen menunjukkan kalau robot ikan bawah air bionik, yang telah mendapatkan perlindungan hak cipta intelektual independen di China, memiliki keunggulan stabilitas, gerakan fleksibel, dan kontrol navigasi otomatis.
Wang Tianmiao, direktur Institut Robotika di Beijing University of Aeronautics and Astronautics menerangkan, "Robot itu sanggup bekerja nonstop selama dua sampai tiga jam dengan kecepatan puncak sekitar 1,5 meter per detik dan sanggup membawa benda berukuran kecil di bawah laut ". Kepintaran dan kecanggihan robot ikan memiliki masa depan cerah untuk diaplikasikan di bidang penelitian arkeologi bawah laut, fotografi, pemetaan, pengairan, dan penangkapan ikan. Tnetu saja ini akan lebih memudahkan para ahli untuk meneliti bumi ini dalam waktu yang singkat.
0 komentar:
Posting Komentar